Samarinda – DPRD Kaltim meminta agar orang tua untuk lebih memperhatikan atas pemberian fasilitas-fasilitas apa saja yang diberikan ke anak.
Wakil Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Puji Setyowati menegaskan agar para orang tua yang ada di Kaltim dapat dengan intens memperhatian perkembangan anak, serta tidak memberikan fasilitas yang sekiranya tidak sesuai dengan usia mereka.
“Beberapa waktu lalu ada kasus anak SMP yang mau parkir nabrak tembok. Ini tentu salah satu dampak gagalnya orang tua mendidik anaknya,” ungkapnya, Kamis (26/10/2023).
Politikus Demokrat Nasdem ini mengingatkan agar orang tua tidak sepenuhnya menyerahkan tanggung jawab pendidikan anak kepada guru di sekolah.
“Waktunya guru juga terbatas untuk mengawasi sekian banyak murid, malahan anak memiliki banyak waktu di rumah atau di lingkungan keluarga,” katanya.
Karena itu, 80 persen pendidikan anak berasal dari rumah dan keluarganya. Sehingga, orang tua murid bisa dikatakan sebagai madrasah utama bagi anak.
“Anak kecil perlu juga berbagi cerita kepada orang tua. Sehingga terbukanya keharmonisan antara anak dengan orang tua,” tuturnya.
Di luar itu, Puji berharap dengan adanya sosialisasi perlindungan anak nantinya, orang tua dan guru dapat lebih waspada dan peduli terhadap kondisi anak. Puji juga mendorong agar adanya buku penghubung sebagai alat komunikasi sekolah dan rumah terhadap pemantauan perkembangan anak di sekolah.
“jelas berguna untuk mencatat perubahan anak di sekolah,” tandasnya (adv/DPRD Kaltim).
Komentar