BALIKPAPAN– Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan menggelar Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) Ke 111 sekala besar.
Kegiatan ini digelar sebagai salah satu langkah untuk mempersiapkan Bandara SAMS sebagai bandara penunjang Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Skenario simulasi mulai dari penanganan kecelakaan pesawat di sisi barat runway, penanganan demo dan teroris yang membawa bom di area loby kedatangan serta terakhir kebakaran di restoran lantai 3 bandara.
Disamping penangan pada saat kejadian, juga ada latihan penangan pasca kejadian yang meliputi penanganan keluarga korban serta simulasi media handling.
Gelaran simulasi ini melibatkan 650 personil gabungan dari PT Angkasa Pura I, TNI Angkatan Udara Dhomber , Otoritas Bandara Wilayah VII, Basarnas Kota Balikpapan.
Kemudian, Brimob Polda Kaltim, Polres Balikpapan, Polsek Kawasan Bandara, Koramil 0905/03 Balikpapan, Perum LPPNPI Cabang Balikpapan, dan Rumah sakit setempat
General Manager Bandara SAMS Sepinggan, Ahmad Syaugi Shahab mengatakan pelaksanaan PKD ini merupakan wujud komitmen Angkasa Pura I.
Terutama dalam mewujudkan layanan Bandara yang mengutamakan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan yang terbaik untuk pengguna jasa.
“Latihan ini memastikan fungsi koordinasi antar instansi dalam menangani peristiwa yang terjadi di salah satu obyek vital Negara yaitu Bandara dan kesiapan menyambut Ibu Kota Nusantara,” ujarnya, Jumat (25/8/2023).
Ahmad Syaugi Shahab menjelaskan melalui simulasi keadaan darurat ini personel dan fasilitas menjadi lebih tanggap dan sigap ketika terjadi kondisi emergency di bandara sesuai dokumen program keamanan bandara.
“Angkasa Pura I akan melakukan evaluasi untuk mengetahui apa saja yang harus diperbaiki baik dari internal maupun eksternal,” pungkas Syaugi.
Sebagaimana skenario yang diceritakan, di area barat Runway, terjadi kecelakaan pada salah satu pesawat dan telah berhasil ditangani petugas.
Sementara itu, di dalam terminal kedatangan, terjadi demonstrasi menolak kedatangan Mr. X. Bahkan, situasi demonstrasi sempat cheos menentang kedatangan tokoh tersebut.
Tim huru hara sigap menangani, membentuk blokade, bahkan menambah personil untuk memukul mundur massa pendemo.
Saat massa telah berhasil dipukul mundur, salah satu demonstran merangsek masuk kembali ke terminal kedatangan. Bahkan ia mengancam akan meledakkan bom.
Sementara pihak kepolisian masih melakukan negosiasi, segenap tim penembak jitu telah mengambil posisi untuk melumpuhkan demonstran tersebut.
Setelah melumpuhkannya dalam satu kali tembakan, petugas memasang polise line untuk mempertahankan status quo.
Posisi garis polisi dipasang agak jauh, mengingat di area itu terdapat dua bahan peledak yang diduga masih aktif.
Kemudian, tim penjinak bom datang untuk mengamankan bahan peledak tersebut menggunakan pakaian dan alat khusus.
Terlihat satu bahan peledak berada dalam sebuah paket, sedangkan satu lainnya ada dalam ransel berkelir hitam.
Selanjutnya, kedua bahan peledak itu diamankan. Setelah itu, tim INAFIS datang untuk mengidentifikasi jenazah.
Setelah itu, terjadi kebakaran di resto bandara yang terletak di Lantai 3 salah satu gedung. Petugas BPBD dan Basarnas sigap melakukan pemadaman dan penyelamatan 6 korban yang terjebak.
Saat ingin keluar dari lokasi kejadian, terjadi sesuatu yang di luar dugaan. Atap bangunan rubuh, sehingga proses evakuasi terhambat.
Namun hal itu tak mematahkan semangat juang personel yang melakukan evakuasi.
Kaca di lantai 3 di pecahkan kemudian petugas menggunakan tali untuk melompat ke lantai dasar atau yang biasa disebut dengan teknik repling.
Di samping itu, sejumlah tenaga kesehatan serta ambulans telah siap menunggu di lantai dasar untuk menangani korban kebakaran.
Ya, seluruh peristiwa itu merupakan bentuk simulasi atau latihan kesiapan PT Angkasa Pura 1 dan beberapa instansi terkait saat terjadi peristiwa darurat.
Pihak Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan melibatkan, unsur TNI AU, TNI AD, Polres, Basarnas, Otban (Otoritas Bandar Udara). Juga hampir seluruh rumah sakit mendukung, damkar, dan lain-lain.
Komentar