HABARNUSANTARA, BALIKPAPAN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan menyatakan dukungan penuh atas diresmikannya Export Center Balikpapan oleh Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso, di Galeri UMKM Jalan Marsma R. Iswahyudi, Balikpapan Selatan, beberapa hari lalu.
Anggota DPRD Balikpapan dari Fraksi Gerindra, Danang Eko Susanto, menilai langkah ini menjadi babak baru bagi Balikpapan dalam mendorong UMKM naik kelas ke pasar global.
Menurutnya, kehadiran Export Center bukan sekadar fasilitas perdagangan, melainkan jembatan strategis yang akan menghubungkan produk UMKM Kalimantan dengan pembeli internasional.
“Balikpapan pantas menjadi simpul penting ekspor UMKM. Ini pengakuan bahwa potensi kota ini diakui hingga tingkat nasional,” ujarnya saat pembacaan pandang akhir fraksi dalam Paripurna DPRD Balikpapan, Senin 4 Agustus 2025, di Gedung Parkir Kelandasan.
Fraksi Gerindra menilai langkah ini sejalan dengan semangat pemerintah daerah untuk memperluas akses ekonomi bagi pelaku UMKM.
“Dengan Export Center, Balikpapan bukan hanya kota penopang IKN, tetapi juga pintu gerbang ekspor Kalimantan Timur,” tegas Danang.
Ia menambahkan, DPRD siap mengawal kebijakan dan dukungan infrastruktur agar fasilitas ini optimal.
“Gerindra mendorong semua pihak menjaga momentum ini agar UMKM kita naik kelas dan Balikpapan semakin kompetitif di pasar internasional,” tutupnya.
Menteri Perdagangan Budi Santoso saat peresmian menyebut Export Center bagian dari strategi nasional UMKM Bisa Ekspor. Program ini mengarahkan pelaku usaha kecil untuk tidak berhenti di pasar lokal, tetapi berani menembus pasar global.
Fasilitas ini dilengkapi layanan pendampingan terpadu, mulai dari kurasi produk potensial ekspor, penyempurnaan kemasan sesuai standar internasional, hingga fasilitasi pertemuan bisnis dengan calon pembeli luar negeri.
Sejak awal 2025 hingga pertengahan tahun, program UMKM Bisa Ekspor telah menghubungkan lebih dari 800 UMKM dengan mitra dagang luar negeri. Nilai transaksinya mencapai USD 90,04 juta atau setara Rp1,4 triliun.
“Banyak dari mereka adalah eksportir pemula yang kini punya akses berkat jaringan perdagangan di 33 negara,” kata Budi.
Untuk Balikpapan, penyuluh ekspor akan ditempatkan langsung di Export Center guna memetakan pasar tujuan, di antaranya Jepang, Malaysia, dan Tiongkok.
Pendampingan ini diharapkan mampu membuat produk UMKM setempat menyesuaikan standar dan permintaan pasar global.
Selain mendorong ekspor, Kementerian Perdagangan juga mengampanyekan Gaspol (Gerakan Pakai Produk Lokal) guna memperkuat pasar domestik.
“Pasar dalam negeri juga besar, tapi kualitas produk lokal harus terus ditingkatkan,” tegas Budi.
Komentar