SAMARINDA – DPRD Kaltim Dorong Pemimpin Baru Mahakam Ulu Wujudkan Perubahan Nyata Pasca-PSU.
Setelah Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Mahakam Ulu (Mahulu) pada Sabtu, 24 Mei 2025, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur menaruh harapan besar agar kepemimpinan baru di kabupaten termuda provinsi itu mampu menghadirkan perubahan signifikan dalam tata kelola pemerintahan.
Mahulu, yang berbatasan langsung dengan Malaysia, selama ini menghadapi sejumlah tantangan berat.
Minimnya infrastruktur dan keterbatasan akses terhadap layanan publik menjadi masalah utama, sementara koordinasi antarinstansi pemerintah yang kurang lancar sering menghambat efektivitas program pembangunan.
Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ekti Imanuel, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah kabupaten dan provinsi.
Ia menegaskan, keberhasilan pembangunan Mahulu sangat bergantung pada keterbukaan dan kerja sama lintas tingkat pemerintahan.
“Pemerintah provinsi selalu siap mendukung. Namun, efektivitas bantuan tergantung pada inisiatif dan keterbukaan pemerintah kabupaten. Banyak program, seperti distribusi pupuk untuk petani, tidak berjalan maksimal karena komunikasi yang kurang baik,” ujar Ekti pada Selasa (27/5/2025).
Menurut Ekti, PSU bukan sekadar pengulangan proses demokrasi, melainkan momentum strategis bagi Mahulu untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan secara menyeluruh.
Ia berharap, pemimpin baru dapat mengedepankan kepemimpinan yang transparan, kolaboratif, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
“Pasca-PSU ini adalah waktu yang tepat bagi Mahulu untuk bangkit. Pemimpin baru harus mampu menjembatani aspirasi masyarakat dengan kebijakan pemerintah provinsi agar pembangunan tidak lagi tersendat,” tambahnya.
Menghadapi kondisi geografis yang menantang dan dinamika sosial ekonomi yang masih berkembang, Mahulu membutuhkan sistem pemerintahan yang inklusif, adaptif, dan berorientasi pada hasil nyata.
DPRD Kaltim menegaskan komitmennya untuk terus mengawal proses pembangunan di Mahulu, dengan syarat pemerintah kabupaten menunjukkan keseriusan membangun sinergi yang solid.
“Tanpa komunikasi yang baik dan transparansi, mustahil pembangunan bisa mencapai target maksimal. Momentum pasca-PSU harus menjadi awal baru menuju Mahulu yang lebih maju,” pungkas Ekti.








Komentar