oleh

Kaltim Hadapi Tekanan Pendapatan, DPRD Serukan Efisiensi dan Strategi Pendapatan Baru

HABARNUSANTARA, SAMARINDA – Tekanan fiskal mulai dirasakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur setelah proyeksi pendapatan daerah menunjukkan kecenderungan menurun. Kondisi ini memaksa pemerintah melakukan penyesuaian kebijakan, terutama pada pola belanja dan strategi penguatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). DPRD menilai situasi ini harus disambut dengan langkah korektif yang nyata, bukan sekadar wacana efisiensi.

Anggota Komisi II DPRD Kaltim, Firnadi Ikhsan, menekankan perlunya kesadaran kolektif bahwa penurunan pendapatan tidak boleh dihadapi dengan pola belanja lama. Pemerintah, menurutnya, perlu menyesuaikan gaya hidup birokrasi sekaligus memastikan efisiensi berjalan dalam setiap tingkatan kebijakan.

“Kalau memang pendapatan ini berkurang, ya gaya hidup dikurangi juga. Belanjanya dikurangi,” ujar Firnadi.

Ia menegaskan bahwa mustahil mempertahankan struktur belanja saat pendapatan menurun drastis. Prinsip efisiensi harus diterapkan secara sungguh-sungguh, terutama pada sektor belanja operasional yang selama ini menyerap porsi besar APBD.

Firnadi juga menyoroti bahwa pemerintah tidak boleh hanya terfokus pada pengurangan belanja, tetapi harus memacu penciptaan sumber pendapatan baru. Ia menyebut hal itu mulai diwujudkan melalui agenda strategis pemerintah, termasuk optimalisasi peran BUMD.

“Kita harus bersiap menciptakan ruang-ruang pendapatan baru, seperti yang digagas oleh Gubernur. Banyak ruang-ruang yang coba mulai dibuka, keran-keran pendapatan, dan itu diharapkan lewat perseroda. Itu bundel pendapatan yang menyumbang PAD kita lebih kuat lagi,” jelasnya.

Menurutnya, ketergantungan terhadap dana transfer pusat sudah tidak bisa dipertahankan. Kaltim wajib memperkuat PAD sebagai tulang punggung fiskal daerah agar lebih adaptif menghadapi tekanan nasional maupun global.

Firnadi menilai pembenahan birokrasi, efisiensi anggaran, serta penguatan peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) harus berjalan beriringan. Tanpa pembenahan menyeluruh, penurunan pendapatan akan berimplikasi panjang terhadap stabilitas pembangunan.

Ia optimistis bahwa dengan strategi yang tepat dan disiplin fiskal yang kuat, Kaltim mampu melewati fase tekanan pendapatan tanpa mengorbankan program publik yang fundamental, (Adv).

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *