HABARNUSANTARA, SAMARINDA – Program seragam sekolah gratis untuk siswa SMA, SMK, dan SLB di Kalimantan Timur segera memasuki masa distribusi, namun pelaksanaannya tidak berjalan seiring dengan awal tahun ajaran. Kondisi ini menimbulkan kebingungan hingga keluhan dari orang tua murid yang terlanjur harus membeli seragam secara mandiri sebelum bantuan turun.
Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim, Muhammad Darlis Pattalongi, mengonfirmasi adanya sejumlah hambatan teknis yang membuat realisasi program tersebut tertunda. Menurutnya, persepsi publik yang mengira semua jenis seragam digratiskan turut memperlebar kesenjangan informasi di lapangan.
“Awalnya orang tua menyangka mempersepsikan bahwa seluruh jenis seragam sekolah itu akan digratiskan padahal yang dimaksud dengan gratis itu adalah yang seragam nasional dan kedua adalah memang untuk pelaksanaan ini yang pertama sudah pasti mengalami keterlambatan,” ujar Darlis baru-baru ini.
Ia menegaskan bahwa program ini tidak bisa dijalankan secara instan karena harus tunduk pada mekanisme penganggaran yang ketat. Kalender kerja pemerintah, kata Darlis, tidak berjalan beriringan dengan kalender pendidikan yang menuntut ketersediaan seragam sejak hari pertama siswa masuk sekolah.
“Jadi sudah pasti mengalami keterlambatan dari implementasi, karena ada proses pembahasan anggaran yang panjang, kemudian harus dikonsultasikan kepada Kementerian Dalam Negeri, setelah itu diadministrasikan, ditender dan sebagainya, sehingga memerlukan waktu yang tidak sesuai dengan kalender akademik,” jelasnya.
Darlis menerangkan bahwa tahapan setelah evaluasi anggaran pun cukup panjang. Pemda harus menyiapkan dokumen pelaksanaan anggaran sebelum membuka lelang, sementara proses lelang sendiri memerlukan waktu satu sampai dua bulan. Baru setelah pemenang lelang ditetapkan, seragam dapat diproduksi dan didistribusikan.
“Semua tahapan itu memerlukan waktu. Karena itulah kalender kerja pemerintah tidak bertemu dengan kalender akademik sekolah,” tutup legislator dapil Samarinda tersebut.
Meski demikian, Darlis memastikan bahwa seluruh siswa yang berhak tetap akan menerima seragam gratis sesuai komitmen pemerintah provinsi. Program ini diharapkan mampu menekan biaya pendidikan serta membantu keluarga dalam memenuhi kebutuhan sekolah anak-anak mereka (Adv).








Komentar