oleh

Dua Sumber Air di Balikpapan Hanya Bertahan Tiga Pekan Akibat Kemarau Panjang

BALIKPAPAN– Dampak dari El Nino yang mengakibatkan musim kemarau panjang, telah membuat debit air di dua waduk di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur makin mengering.

Bahkan, debit air di dua waduk itu diprediksi hanya bisa bertahan selama tiga minggu ke depan.

Salah satu waduk yang mengalami kekeringan, yaitu Waduk Teritib, yang berada di Kelurahan Teritib, Kecamatan Balikpapan Timur, Kota Balikpapan.

Berdasarkan pantauan udara, genangan air yang tersisa di waduk teritib ini, juga terlihat makin menurun. Bahkan, akibat debit air yang terus menyusut, membuat dasar waduk pun sudah terlihat.

Selain itu, akibat sudah beberapa pekan tak lagi tergenang oleh air, dasar Waduk Teritib pun kini kering hingga mengalami retak-retak.

Menurunnya debit air di Waduk Teritib ini sudah berlangsung sejak Agustus 2023 lalu. Dan kini, memasuki Oktober 2023, debit air di Waduk Teritib justru menurun drastis.

Padahal, Waduk Teritib ini merupakan salah satu sumber air bersih, yang selama ini dimanfaatkan oleh masyarakat di Kota Balikpapan untuk kebutuhan sehari-hari.

Hal serupa juga dialami oleh Waduk Manggar, yang saat ini debit airnya terus menurun akibat kemarau panjang. Waduk Manggar mengalami kekeringan.

Menyikapi hal itu, Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud mengatakan, saat ini memang debit air di sejumlah waduk di Kota Balikpapan telah mengalami kekeringan, termasuk Waduk Manggar dan juga Waduk Teritib.

“Ini kan ada penurunan debit air di beberapa waduk, termasuk Manggar dan Teritib,” ungkap Rahmad seusai melihat langsung kondisi debit air di Waduk Teritip, Jumat (6/10/2023) siang.

Menurutnya, seiring dengan makin menurunnya debit air di dua waduk besar di Kota Balikpapan, Pemerintah Kota Balikpapan pun meminta kepada masyarakat untuk menghemat air, dan menggunakan air seperlunya saja.

“Jadi kita berharap masyarakat, tentunya kita mengimbau juga untuk betul-betul menggunakan air semaksimal mungkin dan seperlunya saja,” imbuhnya.

Penghematan penggunaan air yang hanya untuk seperlunya saja, dinilai bisa menjadi solusi sementara.

Pasalnya, debit air yang tersisa saat ini di dua waduk besar, yakni Waduk Manggar dan Waduk Teritib, diprediksi hanya mampu bertahan selama tiga pekan ke depan.

“Informasi tadi level air kita ini bertahan kalau dikuras sampai digunakan dengan 200 sampai 100 persen penggunaannya bisa bertahan sampai tiga minggu saja, tanggal 24 Oktober 2023 kalau tidak ada hujan,” pungkasnya. (*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *