SAMARINDA, Habarnusantara.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik akan ketersediaan stok bahan pangan menjelang bulan Ramadan. Karena pihaknya memastikan ketersediaan bahan pangan aman hingga Idul Fitri mendatang.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak) Kaltim, Fahmi Himawan. Ia menyatakan bahwa ketersediaan komoditas daging merah, daging ayam hingga telur aman dan terkendali.
“Menjelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, masyarakat Kalimantan Timur tidak perlu khawatir akan kekurangan stok daging dan telur,”ujarnya.
Menurut data yang diperoleh, sapi dan kerbau masih memiliki stok awal di Februari 64.49 ton, kemudian produksi lokal 455 ton, sehingga bisa otalnya 1.202 ton, sementara kebutuhan di Februari di Kaltim sekitar 924 ton. Artinya kondisi ketersediaan daging merah masih surplus 218 ton.
Bahkan, pihaknya memproyeksi pada bulan Maret diperkirakan terjadi peningkatan kebutuhan hingga di atas 1.034 ton. Tetapi ketersediaan juga meningkat karena produksi meningkat menjadi 3.030 ton.
“Sebenarnya ada stok awal 68 ton dan ada barang masuk sapi dan kerbau sejumlah 750 ton,”lanjut Fahmi.
Khusus daging ayam sendiri, pada bulan Februari ketersediaan mencapai 7.868 ton, sementara kebutuhan 7.732 ton, sehingga surplus 136 ton. Pada bulan Maret, ketersediaan meningkat menjadi 8.207 ton karena ada barang masuk 2.159 ton di luar produksi 5.609 ton dan stok awal 359 ton.
“Jadi ketersediaan ada di 8.207 ton kemudian total kebutuhan berdasarkan konsumsi per kapita 7.900 ton. Masih surplus 305 ton di Maret. Kalau Februari surplus 136 ton,” papar Fahmi.
Komoditi telur pun dilihat surplus. Pada B ulan Februari tercatat surplus 211 ton dengan ketersediaan 4.775 ton dan kebutuhan 4.564 ton. Pada bulan Maret, ketersediaan meningkat menjadi 5.209 ton karena barang masuk meningkat 2.634 ton dan produksi meningkat 840 ton.
“Jadi total ketersediaan 5.029 ton kebutuhan meningkat tapi masih terpenuhi di angka 4.873 ton masih ada neraca positif di 155 ton,” papar Fahmi.
Disnak Kaltim tetap terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menjaga stabilitas harga dan mengatasi kejadian di luar kendali.(DSH)
Komentar