oleh

KONI Kaltim Sambut Positif PON 2028 Berbasis Cabang Olimpiade

HABARNUSANTARA, Samarinda- Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalimantan Timur (Kaltim), Rusdiansyah Aras, menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan pemerintah pusat yang menetapkan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 hanya akan mempertandingkan cabang olahraga yang masuk dalam kategori Olimpiade.

Menurut Rusdiansyah, kebijakan tersebut merupakan langkah strategis dalam memperkuat arah pembinaan prestasi olahraga nasional agar lebih fokus, terukur, dan berorientasi pada persaingan global.

Ia menjelaskan, keputusan tersebut lahir dari kesepahaman antara Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir dengan Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, sebagai bagian dari upaya reformasi sistem olahraga nasional.

“Kebijakan ini sangat sejalan dengan kebutuhan pembinaan atlet masa kini. Dengan fokus pada cabang Olimpiade, pembinaan bisa lebih terarah dan kompetitif,” ujar Rusdiansyah pada Jumqt (12/12/2025).

KONI Kaltim, lanjutnya, siap menyesuaikan program pembinaan atlet di daerah sesuai dengan standar nasional yang telah ditetapkan.

Ia menegaskan bahwa seluruh perangkat pembinaan, mulai dari pelatih hingga pengurus cabang olahraga, akan diarahkan untuk mendukung kebijakan tersebut.

Di sisi lain, Menpora Erick Thohir kembali menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan KONI dalam membangun ekosistem olahraga yang solid dan berkelanjutan.
Dia menilai, selama ini program pembinaan kerap berjalan sendiri-sendiri sehingga kurang optimal dalam menghasilkan atlet berprestasi.

“KONI dan pemerintah tidak boleh berjalan terpisah. Kita harus memiliki program bersama yang terintegrasi dari daerah hingga nasional,” tegas Erick.

Menurut Erick, keselarasan program ini menjadi fondasi penting dalam menyiapkan atlet sejak ajang PON sebagai pintu awal, hingga ke level kompetisi internasional seperti SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade.

Selain membahas PON 2028, Erick juga meminta KONI Pusat untuk memberikan perhatian serius terhadap persiapan kontingen Indonesia menuju SEA Games 2025 di Thailand.

Ia menilai evaluasi menyeluruh terhadap kesiapan atlet dan sistem pembinaan perlu segera dilakukan.

“Evaluasi ini penting sebagai dasar penyusunan road map besar pembinaan prestasi olahraga nasional,” jelasnya.

Erick turut mengapresiasi langkah transformasi yang tengah dijalankan KONI Pusat, khususnya dalam hal efisiensi anggaran dan pembenahan tata kelola organisasi.

Dia menilai upaya tersebut sejalan dengan reformasi birokrasi dan penguatan manajemen olahraga yang tengah dilakukan Kemenpora.

Kebijakan memfokuskan PON 2028 pada cabang olahraga Olimpiade diyakini akan berdampak positif terhadap kualitas atlet Indonesia.

Dengan pembinaan yang lebih terfokus, daerah diharapkan mampu menyesuaikan sistem pelatihan dengan standar internasional.

KONI bersama pemerintah optimistis langkah ini menjadi titik awal penguatan prestasi olahraga nasional, sekaligus mencetak atlet-atlet muda yang siap bersaing dan mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *