Samarinda, Habarnusantara – Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mulai melakukan langkah strategis dalam menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII tahun 2028 yang akan digelar di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Mengantisipasi tantangan regenerasi dan keterbatasan jumlah cabang olahraga (cabor), Kaltim menyiapkan program pembinaan atlet usia dini secara intensif.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, Agus Hari Kesuma, mengungkapkan bahwa krisis atlet yang sebelumnya disampaikan KONI Kaltim menjadi dorongan utama untuk mempercepat proses pembibitan generasi baru atlet.
Menurutnya, saat ini pihaknya sudah mulai mempersiapkan bibit-bibit muda dari ajang seperti SPOPDA dan eks Program Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
“Kita sudah mulai pembinaan sejak sekarang, karena regenerasi menjadi kunci utama dalam menghadapi PON 2028 nanti,” ujar Agus Hari pada Senin (12/5/2025).
Dispora Kaltim kini mengandalkan sistem sentralisasi dalam pembinaan, di mana para atlet muda tidak hanya mendapat pelatihan, tetapi juga fasilitas pendidikan, asrama, dan konsumsi secara gratis.
Program ini sepenuhnya dikelola oleh Dispora sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan atlet secara menyeluruh.
“Kita latih mereka secara terpusat, fasilitasnya lengkap dan semuanya gratis. Ini bagian dari tanggung jawab kami untuk mencetak atlet unggul,” jelas Agus.
Lebih lanjut, Agus menyampaikan bahwa Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud, juga telah memberikan arahan untuk memperluas akademi olahraga di sejumlah cabor unggulan, termasuk di antaranya sepakbola.
Untuk itu, Dispora Kaltim akan berkoordinasi dengan Asprov PSSI guna memastikan kesiapan pembinaan di sektor olahraga industri tersebut.
Dengan segala persiapan ini, Gubernur Kaltim menargetkan kontingen Kaltim mampu masuk tiga besar dalam gelaran PON XXII mendatang.
Target ini menjadi pemicu semangat bagi seluruh pihak untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas atlet yang dimiliki Benua Etam.
Komentar