Samarinda, Habarnusantara – Meningkatnya aktivitas balap liar yang kerap terjadi selama bulan Ramadan mendorong Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur untuk mencari solusi yang lebih konstruktif.
Salah satu langkah yang tengah dikaji adalah transformasi aksi balap liar menjadi kompetisi resmi yang lebih aman dan terorganisir.
Kabid Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman Rading, mengungkapkan bahwa balap liar mengalami lonjakan terutama di kota-kota besar seperti Samarinda dan Bontang.
Kegiatan ini biasanya terjadi dini hari menjelang sahur dan dinilai sangat membahayakan baik bagi pelaku maupun masyarakat umum.
“Setiap Ramadan, fenomena ini berulang. Kami ingin mengalihkan energi anak-anak muda ini ke wadah yang lebih positif,” kata Rasman, Selasa (13/5/2025).
Sebagai langkah konkret, Dispora Kaltim telah memulai diskusi dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kalimantan Timur guna membuka peluang penyelenggaraan lomba balap motor yang legal dan sesuai standar keselamatan.
Namun, keterbatasan fasilitas menjadi hambatan utama.
Hingga kini, Kalimantan Timur belum memiliki sirkuit balap yang representatif.
Proyek sirkuit di Berau belum menunjukkan kemajuan, sementara fasilitas di Samarinda dinilai tidak layak.
“Kami berharap ada perhatian terhadap pembangunan infrastruktur olahraga. Bahkan jika perlu, kami siap menggunakan fasilitas sementara seperti stadion untuk menggelar event awal. Tujuan kami bukan hanya meredam balap liar, tapi juga membina potensi atlet muda,” tutup Rasman.
Komentar