oleh

Dukungan Teknologi Modern, Insinerator dan Kompos Akan Sinergikan Pengelolaan Sampah

Habarnusantara.com, Samarinda – Menyoroti penggunaan insinerator yang didukung fasilitas tambahan seperti tempat pengolahan kompos dan budidaya maggot.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda, Endang Liansyah, menyatakan bahwa proses perencanaan hampir selesai dan akan segera diajukan kepada wali kota untuk mendapatkan persetujuan akhir.

Proyek ini direncanakan mencakup 10 lokasi, meski pembagian fasilitas di beberapa kecamatan mungkin dilakukan akibat keterbatasan lahan, terutama di kawasan perkotaan yang padat.

“Kita sedang mempertimbangkan efisiensi lahan sekaligus lokasi strategis yang dekat dengan sumber sampah agar operasional lebih efektif,” ujar Endang.

Proses pembangunan fasilitas ini akan melibatkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) melalui mekanisme lelang, sedangkan pengadaan perangkat insinerator dilakukan secara terpisah melalui e-katalog.

Pendekatan ini memungkinkan pemerintah untuk memilih teknologi yang sesuai dengan kebutuhan spesifik setiap lokasi.

Namun, Endang menegaskan pentingnya pemilahan sampah sebelum pengolahan. Sampah organik seperti sisa makanan dan buah memerlukan metode penanganan berbeda dibandingkan sampah kertas atau plastik.

Untuk itu, DLH juga mengusulkan integrasi fasilitas tambahan seperti tempat pengolahan kompos dan budidaya maggot (larva serangga) sebagai bagian dari kompleks insinerator.

“Jika sampah organik diproses menjadi kompos atau bahan lain, efisiensi insinerator dapat meningkat. Selain itu, fasilitas ini dapat memberikan manfaat ekonomi tambahan,” jelasnya.

Dari segi teknis, desain bangunan insinerator akan mempertimbangkan aspek lingkungan, termasuk sistem sirkulasi udara yang baik untuk meminimalkan dampak polusi.

“Kami masih memfinalisasi desain bangunan agar sesuai standar lingkungan dan harapan masyarakat,” tambah Endang.

DLH optimistis, dengan adanya fasilitas ini, pengelolaan sampah di Samarinda akan menjadi lebih terintegrasi dan efisien. “Kami berharap langkah ini menjadi awal yang baik untuk mengatasi tantangan sampah di kota ini,” pungkasnya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *