oleh

Gang Madu di Tenggarong Terbakar, Kerugian Warga Sekitar Rp 5 Miliar 

Kutai Kartanegara – Kebakaran terjadi di Gang Madu, Kelurahan Melayu, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), kerugian warga sekitar Rp 5 Miliar.

Kebakaran yang terjadi pada Selasa(26/9/2023) dini hari di RT 13, RT 14, dan RT 15, Kelurahan Melayu, itu menyebabkan 20 unit bangunan, berupa 17 rumah dan 3 unit bangsalan ludes jadi arang.

Kapolsek Tenggarong AKP Purwo Asmadi melalui laporan yang diterima mengatakan, diperkirakan kerugian materiil atas peristiwa ini mencapai Rp5 miliar.

Akibat insiden nahas tersebut, 12 Kepala Keluarga (KK) dengan total 74 jiwa harus kehilangan tempat tinggal.

“Kebakaran ini memiliki kerugian material yang mencapai Rp 5 Miliar dan tidak ada korban jiwa,” ujar Kapolsek Muara Kaman, AKP Purwo Asmadi, Senin (25/9/2023).

Sampai saat ini penyebab kebakaran masih dalam proses penyelidikan Polsek Tenggarong di lapangan.

Berdasarkan keterangan saksi, kebakaran tersebut awalnya terlihat keluar dari rumah salah satu warga yang bermukim di RT 13.

Saat itu, api sudah besar dan kemudian menjalar ke rumah lainnya. Api cepat menjalar karena mayoritas rumah warga terbuat dari kayu dan lokasi yang padat.

“Saat kejadian saya ada di lantai dua, kebangun karena dengar suara kayu terbakar. Saat keluar, saya lihat ada kobaran api yang keluar dari depan rumah. Saya kaget dan langsung coba memadamkan tapi api makin besar,” kata seorang warga, Syamsuri (68).

Kebakaran besar ini berlangsung hingga tiga jam. Namun berkat kerjasama Polsek, Koramil, relawan, Damkar, warga setempat, api berhasil dipadamkan tepat pada pukul 04.50 WITA.

*Api Sulit Dipadamkan di Gang Sempit*

Sementara itu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkartan) Kutai Kartanegara, Fida Hurasani mengatakan proses memadamkan api dalam insiden kebakaran ini penuh perjuangan.

Hal itu dikarenakan, lokasi padat penduduk dan akses gang yang sempit. Sumber air juga menjadi salah satu kendala yang disebutkan oleh Fida, karena lokasinya memang jauh dari pinggiran sungai.

Sehingga petugas pemadam kebakaran hanya mengandalkan air dari parit dan anak sungai. Mereka juga terus memasok air ke tangki mobil pemadam kebakaran (damkar) melalui water supply.

Sampai saat ini, petugas pemadam kebakaran juga masih belum mengetahui penyebab dari munculnya api. Fida masih menunggu hasil penyelidikan TKP dari pihak kepolisian.

“Diperkirakan kerugian materiil yang disebabkan mencapai miliaran rupiah. Api berhasil dipadamkan sekitar 1,5 jam kemudian masuk proses pendinginan,” pungkasnya. (*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *