Samarinda – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda masih memiliki banyak tantangan yang perlu dihadapi dalam mengelola isu lingkungan di wilayahnya. Hal ini menjadi perhatian Seretaris Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie.
Novan mengatakan bahwa DLH perlu mengembangkan strategi dan inovasi yang lebih efektif dalam menangani permasalahan sampah, terutama mengingat peran penting Samarinda sebagai penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di masa depan.
“DLH harusnya punya strategi dan inovasi dalam menangani sampah. Apalagi Samarinda bakal jadi penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara,” kata Novan, Senin (23/10/2023).
Dia juga mencatat bahwa pertumbuhan dan mobilitas penduduk di kota ini akan berdampak pada peningkatan produksi sampah, dan pihak Pemerintah Kota Samarinda melalui DLH harus siap menghadapinya.
“Pemkot Samarinda melalui DLH harusnya bisa bersiap diri karena kita ini akan menjadi penyangga IKN. Artinya kedepan akan terjadi lonjakan karena bertambahnya penduduk,” ujar Novan.
Selain itu, Novan juga menekankan pentingnya melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pengelolaan dan pemilahan sampah yang tepat.
“Masyarakat diberikan sosialisasi bagaimana untuk pengolahan dan pemilahan sampah organik, anorganik, dan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3),” katanya.
Dia berharap pengetahuan ini dapat membantu mengurangi beban DLH dalam pengelolaan dan pengangkutan sampah serta mendukung program daur ulang yang juga dapat meningkatkan nilai ekonomi sampah.
Novan juga mengingatkan pentingnya memilah sampah sesuai jenisnya agar dapat mengurangi volume sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) yang memiliki batas kapasitas maksimal dan waktu.
Namun, dia juga mengakui bahwa hingga saat ini, implementasi tindakan nyata dari DLH dalam pengelolaan sampah belum optimal. Dia berharap bahwa langkah konkret akan terlihat dalam beberapa tahun ke depan.
Terakhir, Novan meminta partisipasi aktif masyarakat dan dukungan dalam mencapai program “Samarinda Zero Waste (SZW)” dengan target pelaksanaan awal pada tahun 2024.(adv/dprdsamarinda)
Komentar