Samarinda – Muhammad Samsun, Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur, telah menyoroti isu yang berkaitan dengan ketergantungan pada pasokan bahan pokok pangan dari luar daerah di Kalimantan Timur (Kaltim).
“Meskipun lahan yang ada di Kaltim luas dan subur, seharusnya daerah ini memiliki potensi untuk mencapai swasembada pangan,” urainya. Selasa (07/11/20223)
Samsun menjelaskan bahwa dengan pengelolaan yang tepat, Kaltim mampu memenuhi kebutuhan pangan penduduknya. Dia menganggap masalah ini sangat penting dan harus diperhatikan dengan serius.
Selain itu, Samsun juga mengingatkan tentang dua isu global yang saat ini menjadi perhatian, yaitu krisis pangan dan krisis energi.
Oleh karena itu, Indonesia seharusnya berusaha untuk tidak terlalu mengandalkan impor bahan pangan dari luar negeri.
Samsun menggarisbawahi bahwa krisis pangan telah dirasakan oleh beberapa negara, bahkan ada yang telah membatasi impor pangan ke Indonesia, termasuk Kaltim.
“Negara-negara tersebut lebih memprioritaskan kepentingan dalam negeri mereka sendiri,” urainya.
Terkait dengan ketahanan pangan, hal ini sesuai dengan misi PDI-P yang ingin mencapai swasembada pangan di Indonesia.
“Salah satu upaya untuk mencapainya adalah melalui program food estate yang diterapkan di Kaltim. Program ini tidak hanya menekankan tanaman padi, tetapi juga tanaman pokok lainnya seperti talas, singkong, dan lainnya,” tegasnya.
Program ini dilakukan dengan sistematis dan komprehensif. (adv/dprdkaltim)
Komentar