oleh

Proyek Tol Balikpapan-IKN: Tantangan Lingkungan dan Kepentingan Daerah

Habarnusantara.com, BALIKPAPAN – Proyek strategis pembangunan jalan tol yang menghubungkan Balikpapan dengan Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi salah satu prioritas nasional untuk mendukung aksesibilitas menuju kawasan tersebut. Proyek ini dirancang untuk menjawab kebutuhan transportasi dan logistik yang diproyeksikan terus meningkat dalam 10-20 tahun ke depan.

“Saya mendukung pembangunan tol Balikpapan-IKN, tetapi ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan, terutama dampak lingkungan seperti pengupasan lahan, risiko banjir, dan nasib masyarakat yang harus direlokasi,” ungkap Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan, Budiono, saat diwawancarai melalui sambungan telepon.

Selain itu, perhatian khusus juga diarahkan pada pengelolaan aset milik pemerintah kota yang dilalui jalur tol. Budiono menyoroti bahwa aset tersebut hanya dihibahkan untuk proyek ini, sementara seharusnya ada perhitungan yang lebih transparan dan seimbang untuk memastikan sinergi antara proyek strategis nasional dan kepentingan pemerintah daerah.

Proyek tol Balikpapan-IKN sendiri ditargetkan rampung pada akhir 2025. Namun, Budiono mengingatkan agar perhatian tidak hanya terfokus pada pembangunan tol, melainkan juga pada peningkatan kualitas infrastruktur jalan penghubung antar kabupaten/kota di Kalimantan Timur. Sejumlah jalan utama, seperti yang menghubungkan Bontang, Kutai Barat, dan Mahakam Ulu, masih dalam kondisi memprihatinkan.

“Pemerintah provinsi harus segera memperbaiki jalan penghubung antar daerah karena infrastruktur ini vital untuk kelancaran transportasi dan distribusi logistik,” tegasnya.

Hingga kini, jalur tol di Kalimantan Timur baru mencakup Balikpapan-Samarinda dan Balikpapan-IKN. Namun, jalan-jalan non-tol yang menjadi jalur utama bagi masyarakat dan pengangkutan barang masih membutuhkan perhatian lebih besar untuk memastikan kelancaran aktivitas ekonomi dan mobilitas.

Ke depan, diharapkan adanya kolaborasi yang kuat antara pemerintah pusat, provinsi, dan daerah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur yang lebih merata. Langkah ini tidak hanya mendukung Proyek Strategis Nasional, tetapi juga meningkatkan konektivitas sekaligus kesejahteraan masyarakat Kalimantan Timur secara keseluruhan.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *