SAMARINDA – Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim, Salehuddin, menggarisbawahi pentingnya evaluasi terhadap program Beasiswa Kaltim Tuntas (BKT) untuk memperbaiki sistem pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Mengingat masa jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim, Isran Noor-Hadi Mulyadi, akan segera berakhir, Salehuddin berpendapat bahwa setiap program perlu dievaluasi untuk mengatasi kekurangan yang mungkin ada.
Berkaitan dengan program BKT, Salehuddin menyebut bahwa Pemerintah Provinsi Kaltim telah mengalokasikan dana sebesar Rp1,2 triliun dari tahun 2019 hingga 2023. Meskipun angka tersebut cukup besar, ia mengakui bahwa dana tersebut belum sepenuhnya memadai untuk mengakomodasi semua calon penerima yang membutuhkan, terlebih di tengah tantangan penanganan pandemi Covid-19.
“Selain itu, dana anggaran juga cenderung dialihkan ke penanganan Covid-19, sehingga program-program seperti BKT terkadang terhambat,” ungkap Salehuddin pada Kamis (17/8/2023).
Salehuddin mengakui capaian dari program BKT perlu diapresiasi, tetapi sekaligus mendorong adanya evaluasi dan penyempurnaan dalam sistem seleksi penerima manfaat. Tujuannya adalah untuk menciptakan transparansi lebih lanjut dan menjunjung tinggi prinsip keadilan, terutama bagi warga yang kurang mampu.
“Sosialisasi perlu ditingkatkan agar mencakup seluruh lapisan masyarakat, bahkan daerah-daerah terpencil. Lebih lanjut, saya berharap Badan Pengelola BKT bisa menerapkan pendekatan yang proaktif, bahkan hingga merambah ke masyarakat yang memang sangat membutuhkan,” pungkasnya.
Salehuddin percaya bahwa langkah-langkah ini akan membantu memastikan bahwa program BKT dapat memberikan manfaat yang lebih merata dan memenuhi kebutuhan yang sebenarnya.
#ADV#DPRDKALTIM
Komentar