oleh

Antrean SPBU Mengular di Semua Titik, Wali Kota Sebut Biang Kerok di Pertamina

SAMARINDA – Wali Kota Samarinda Andi Harun menyoroti adanya antrean panjang yang terjadi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Ia mengaskan sejak dulu penyebab dari adanya antrean yang mengular ini dari Pertamina. Selain itu, pria yang akrab disapa AH ini juga menyebutkan bahwa saat terjadi masalah, pihak Pertamina justru terkesan menghindar.

“Itulah Pertamina, begitu ada masalah dia terkesannya menghindar. Harusnya dia tata kelola niaga distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM), ujar AH belum lama ini. Kamis (09/11/2023)

Akan tetapi memag harus diakui bahwa antrean yang ada ini tidak hanya terjadi di Kota Samarinda saja, tetapi juga di kabupaten/kota lainnya yang ada di Kalimantan Timur (Kaltim).

AH meminta seluruh elemen bisa memeriksa dan menilai sendiri, apakah benar terjadi kelangkaan BBM atau hanya permainan saja.

“Kita patut melihar kuota tetap normal, tetapi terjadi kelangkaan mengakibatkan antrean yang panjang. Bukan menurup kemungkinan kalau kuota BBM itu dialihkan ke industri,” bebernya.

Bahkan dengan berbagai macam modus yang ada, AH menilai kelangkaan sering terjadi di Kota Samarinda. Bahkan ia juga menduga BBM diambil dengan mobil-mobil biasa yang sudah dimodifikasi, sehingga ketersediaan BBM di kota ini dan daerah lain berkurang.

Apalagi menurut orang nomor satu di Kota Samarinda itu, kejadian ini bukan hanya sekali dua kali saja. Maka, tidak mungkin terjadi masalah berulang-ulang, jika tidak terjadi sesuatu.

“Tapi kewenangan pemerintah kan terbatas, tidak memiliki kewenangan sampa ke sana. Padahal Pertamina kalau mau melaksanakan kewenangannya sangat mungkin,” urainya.

Sama halnya dengan kasus Pertamini yang marak meredar. BBM yang kemudian dijual kembali ini, sudah pasti dibeli dari SPBU.

Dia bahkan melontarkan pertanyaan, di mana pihak Pertamina tidak mungkin tidak mengetahui hal tersebut.

“Bohong kalau mereka tidak tahu, biang keroknya ya ada di Pertamina. Kesannya seperti orang mau menjual BBM secara ilegal itu tidak penting bagi mereka,” tegasnya.

AH mengaskan bahwa, harusnya Pertamina bisa menegakkan aturan ke seluruh SPBU agar bisa mengendalikan penjualan, sehingga tidak terjadi kecurangan di masyarakat.(adv/diskominfo kota samarinda)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *