Habarnusantara.com, BALIKPAPAN – Keluhan warga terkait bau menyengat yang berasal dari Bendungan Pengendali Banjir (Bendali) di kawasan Sepinggan Raya mencuat dalam kegiatan reses anggota DPRD Balikpapan dari Fraksi Partai Golkar, H. Yusri. Setidaknya delapan Rukun Tetangga (RT) terdampak, mulai dari RT 16 hingga RT 21.
Menurut Yusri, sumber bau berasal dari limbah yang mengalir dari Pasar Sepinggan ke Bendali tanpa proses penyaringan. Akibatnya, terjadi penumpukan sedimen dan limbah yang mengendap dan memicu aroma tak sedap, bahkan dinilai berpotensi menimbulkan penyakit bagi warga.
“Warga minta ini jadi perhatian khusus. Masalahnya sudah lama terjadi dan sangat mengganggu. Limbah dari pasar langsung masuk ke Bendali tanpa penyaringan, lalu kalau airnya tinggi baru dibuang ke sungai besar. Itu yang menyebabkan bau mengendap,” ungkap Yusri, Kamis (24/4/2025).
Ia menambahkan bahwa kondisi tersebut diperparah oleh buruknya sirkulasi air. Air kotor dari pasar tidak mengalir lancar, dan tidak ada sistem penyaringan yang seharusnya dipasang di pintu masuk Bendali.
“Harusnya ada penyaringan sejak awal. Karena tidak ada, air kotor menumpuk dan menyebabkan bau. Warga sudah sangat terganggu dan mereka minta solusi konkret,” tegasnya.
Sebagai langkah tindak lanjut, warga meminta agar dilakukan pengerukan sedimen di Bendali, perbaikan aliran air, serta penggantian atau penyedotan air secara berkala. Mereka juga mendesak agar pemerintah menyediakan sistem penyaringan permanen di saluran air dari Pasar Sepinggan.
Yusri juga menjelaskan bahwa dalam reses tersebut, perwakilan dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) turut hadir dan menerima aspirasi masyarakat. Yusri menyebut, pihaknya telah menyampaikan hal ini secara langsung kepada Dinas PU agar segera dikoordinasikan dengan Pemerintah Kota Balikpapan.
“Kami dorong agar Dinas PU segera bertindak dan berkoordinasi dengan Pemkot. Masalah ini tidak bisa ditunda lagi karena menyangkut kesehatan dan kenyamanan warga,” pungkasnya. (Adv/DPRD/BPP)
Komentar