oleh

GPMB Kaltim Bedah Dua Buku Karangan Syafruddin Pernyata, Banyak Pesan Tersirat Disetiap Tulisan

Samarinda, Habarnusantara – Gerakan Pembudaya Minat Baca (GPMB) Kalimantan Timur (Kaltim) kembali melakukan bedah buku yang bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kaltim pada Kamis (15/5/2025).

Kali ini, buku berjudul Steak Daging Sapi dan Empat Anak dari Suami yang Berbeda karya Syafruddin Pernyata menjadi topik utama yang dibedah.

Ketua GPMB Kaltim yang juga penulis, Syafruddin Pernyata, mengatakan kedua buku tersebut berjenis antologi, yang berisikan kumpulan-kumpulan cerita pendek (cerpen).

Dua buku tersebut sebenarnya bisa saja menjadi satu, namun pertimbangan minat baca dan keramahan harga jual, menjadi pertimbangan utama

“Dalam buku tersebut lebih banyak membahas soal bakti anak pada orang tua, kesetiaan suami kepada istri, termasuk guru di polisikan,” ungkap Syafruddin.

Pria kelahiran 66 tahun silam itu membeberkan, tulisan-tulisan tersebut mulanya berawal dari satu group Facebook dengan anggota hampir satu juta. Dengan nama Komunitas Bisa Menulis (KBM).

Sayangnya, banyak karya yang sudah ditulis justru terkena take down. Meski ada aplikasi dengan nama yang sama, Syafruddin mengaku tak tertarik dengan aplikasi tersebut.

“Karena kebanyakan ceritanya diisi dengan tema perselingkuhan, dan itu tidak cocok di saya,” bebernya.

Ditambah, untuk membaca di aplikasi dimintai bayaran. Meski beberapa bab bisa dibaca gratis, namun beberapa bab setelahnya pembaca diwajibkan membayar.

Pertimbangan-pertimbangan tersebut, ditambah tidak semua masyarakat aktif di Facebook dan menjadi anggota KBM, menjadi pendorong utama diluncurkannya dua buku tersebut.

“Hanya cerita biasa sebetulnya, tapi saya juga menyampaikan pesan-pesan melalui buku ini,” tegasnya.

Dari kedua buku ini, Syafruddin ingin banyak orang lebih berminat untuk membaca.

Dia juga mengaku sudah mempelajari karakteristik dari generasi milenial, hingga generasi Z dalam minat mereka membaca buku.

Sehingg bahasa-bahasa yang digunakan juga disesuaikan. Sama halnya dengan desain dari luar dan dalam buku.

Tak hanya seorang diri, Syafruddin juga menghadirkan Amien Wangsitala yang merupakan putra kandungnya untuk membersamai menjadi narasumber bedah buku tersebut.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *