Habarnusantara.com, BALIKPAPAN — Komisi II DPRD Kota Balikpapan berencana untuk menggali potensi pariwisata lokal guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), dengan fokus pada destinasi wisata domestik yang lebih beragam. Sekretaris Komisi II DPRD Balikpapan, Taufiq Qul Rahman, menyampaikan hal ini usai kunjungan ke beberapa kawasan wisata yang berpotensi, seperti hutan mangrove di Margomulyo dan sentra industri tahu tempe.
Taufiq menegaskan bahwa pengembangan sektor pariwisata harus lebih diprioritaskan di luar kawasan pantai dan destinasi khas, seperti yang selama ini mengandalkan pariwisata alam atau hotel. Menurutnya, masih banyak potensi wisata yang belum tergali, seperti hutan mangrove yang memiliki daya tarik luar biasa untuk pariwisata berbasis alam dan edukasi, serta sentra kuliner dan industri seperti tahu tempe di Balikpapan Utara.
“Balikpapan tidak hanya bisa mengandalkan pariwisata pantai dan laut. Di Balikpapan Barat, misalnya, ada potensi luar biasa yang bisa dikembangkan, baik itu dari segi wisata alam maupun kuliner. Dengan pengelolaan yang tepat, kita bisa mengubahnya menjadi sumber PAD yang signifikan. Kalau kita fokuskan, PAD yang kecil-kecil ini, jika digabungkan, akan besar,” ujar Taufiq, Jumat (31/1/2025).
Ia juga menyarankan agar pengembangan destinasi wisata domestik dimaksimalkan. Menurutnya, contoh dari Yogyakarta yang berhasil menarik wisatawan domestik bisa menjadi inspirasi. “Di Yogyakarta, 83 persen pengunjungnya adalah wisatawan domestik. Kami ingin mengubah mindset bahwa kita harus fokus pada potensi domestik, bukan hanya bergantung pada wisatawan mancanegara. Wisata domestik bisa sangat menguntungkan jika dikelola dengan baik,” tambah Taufiq.
Taufiq menyoroti bahwa pengelolaan kawasan wisata yang berkelanjutan dapat menciptakan sumber pendapatan baru, seperti pajak perhotelan, pajak parkir, dan karcis masuk yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan PAD. Ia berharap bahwa pemerintah kota dapat memperhatikan potensi ini dengan lebih serius dan tidak hanya terfokus pada pembangunan fisik semata.
Taufiq juga mengingatkan agar pengembangan ini bukan hanya untuk kepentingan jangka pendek, melainkan harus mempertimbangkan keberlanjutan dan manfaatnya bagi generasi mendatang. “Jika kita terus berpikir untuk masa depan, kita akan menciptakan kota yang lebih berkelanjutan dan memiliki daya saing lebih tinggi. Generasi berikutnya akan lebih mudah untuk melanjutkan perjuangan ini,” ujarnya.
Dengan potensi yang ada, Komisi II DPRD Balikpapan berharap pengembangan sektor pariwisata yang beragam dapat mengurangi ketergantungan pada sektor minyak dan memperkuat basis ekonomi kota. (Adv/DPRD/BPP)
Komentar