Habarnusantara.com, BALIKPAPAN – Ketua Komisi III DPRD Balikpapan, Yusri, menegaskan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur pengendali banjir, khususnya kolam retensi atau bosem, yang saat ini tengah dikerjakan di kawasan terdampak. Dalam hasil inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Komisi III baru-baru ini, Yusri menyampaikan bahwa proyek pembangunan bosem harus sudah rampung paling lambat pada akhir Desember 2025.
“Kita sudah lihat langsung kondisi di lapangan. Kami minta pembangunan bosem-nya segera dituntaskan, karena masyarakat di bawah sana sudah terlalu lama menderita akibat banjir,” ujar Yusri usai sidak.
Selain pembangunan bosem, Komisi III juga menekankan perlunya percepatan pembangunan pintu air yang menjadi bagian penting dari sistem pengendalian banjir. “Pintu air harus mulai dikerjakan paling tidak bulan April ini. Jangan ditunda lagi,” tambahnya.
Yusri juga menyampaikan bahwa pihaknya meminta sinergi antara pemerintah kota dan pengembang, terutama dalam memanfaatkan lahan yang telah diserahkan kepada pemerintah. Total lahan yang dikelola pengembang seluas sekitar 7.300 meter persegi, dengan kewajiban mereka membangun bosem di lahan sekitar 3.000 meter persegi. Sisa lahan menjadi tanggung jawab pemerintah.
“Proporsinya sudah jelas, 60:40. Artinya sekitar 3.000 meter persegi harus diselesaikan pengembang. Sisanya pemerintah. Ini harus dikerjakan paralel,” tegasnya.
Ia juga menyebutkan bahwa sementara proses klarifikasi dan pembahasan teknis masih berjalan, ia meminta untuk tidak menyebarkan kesimpulan yang belum final. “Gak apa-apa kita stressing point-nya belum. Tapi yang jelas, masyarakat butuh solusi nyata, bukan hanya janji,” pungkas Yusri. (Adv)
Komentar