oleh

PT KFI Kebakaran, Reza: Perusahaan Tanggung Jawab

Samarinda – Bencana kebakaran yang melanda pabrik nikel PT Kalimantan Ferro Industry (KFI) di Pendingin, Sanga-Sanga, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (11/10/2023). Insiden mengerikan tersebut menyebabkan dua tenaga kerja asing (TKA) menjadi korban. Satu di antaranya meninggal dunia sementara satu lainnya masih dirawat intensif di rumah sakit.

Peristiwa ini menjadi perhatian serius pihak terkait dalam menjaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Akhmed Reza Pahlevi, turut prihatin terhadap peristiwa ini dan meminta agar pihak perusahaan dapat bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Ia juga meminta dinas terkait untuk segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan.

“Pertama kita prihatin atas kejadian ini, tentunya ini menjadi perhatian bersama baik dr disnaker provinsi dan perusahaan dalam pembinaan K3,” ungkap Reza kepada media ini, Kamis (26/10/2023).

“Ya pastinya kami meminta kepada dinas terkait laporan investigasi atas kejadian kebakaran kemarin. Kami berharap pihak perusahaan dapat bertanggung jawab atas kejadian ini, dan kami juga berharap kepada dinas terkait untuk segera mengambil langkah atas kejadian ini,” imbuhnya.

Perlu ditekankan bahwa ini bukan kejadian pertama yang melibatkan PT Kalimantan Ferro Industry. Sebelumnya, pada 8 Juli 2023, seorang pekerja tewas dalam proyek pembangunan smelter nikel di lokasi yang sama. Kecelakaan tragis ini terekam dalam video yang beredar di kalangan pekerja, mengundang pertanyaan tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di perusahaan tersebut.

“Karena sudah ada dua kejadian seperti ini. Apakah ini human error atau faktor lainnya,” ungkap politisi Gerindra ini

Komisi IV DPRD Kaltim akan melakukan sidak ke lapangan. “Kami akan ke lapangan bersama dinas tenaga kerja dan hasilnya akan kami rapatkan bersama dinas terkait nantinya,” tandasnya.

Pabrik nikel PT KFI sendiri baru saja diresmikan oleh Gubernur Kaltim Isran Noor pada 19 September 2023, dengan nilai investasi mencapai Rp30 triliun. Pabrik ini diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja untuk 1.700 pekerja lokal. (Adv/DPRD Kaltim).

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *