oleh

TPS Harapan Baru Kewalahan Tampung Sampah, DLH Samarinda Upayakan Solusi

SamarindaTumpukan sampah yang semakin menggunung di Tempat Penampungan Sementara (TPS) Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir, menjadi pemandangan yang mencolok dalam beberapa waktu terakhir.

Kondisi ini terjadi setelah penutupan permanen TPS Perumahan Bumi Prestasi Kencana (BPK), yang mengakibatkan peningkatan volume sampah di TPS Harapan Baru.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda, Boy Leonardo Sianipar, mengakui adanya dampak dari penutupan TPS tersebut.

“Kami sudah memprediksi adanya peralihan pembuangan sampah ke TPS lain, termasuk di Harapan Baru,” ujar Boy pada Senin (3/2/2025).

Masalah semakin rumit akibat banyaknya armada pengangkut sampah di rute Loa Janan Ilir yang mengalami kerusakan, sehingga menghambat proses pengangkutan.

Namun, DLH menargetkan perbaikan kendaraan dapat diselesaikan dalam waktu dekat, yakni pada 3-4 Februari 2025.

“Kami terus berupaya agar perbaikan armada berjalan cepat, sehingga sampah yang menumpuk bisa segera diangkut,” tambahnya.

Selain itu, DLH juga telah mengimbau warga Perumahan BPK agar membuang sampah ke TPS lain yang tersedia, bukan hanya di Harapan Baru, guna mengurangi beban di lokasi tersebut.

Saat ini, pihaknya tengah mencari alternatif TPS pengganti untuk mengatasi masalah ini.

Boy menegaskan bahwa pengelolaan sampah harus dilakukan secara efektif, menghindari pengangkutan yang tidak sesuai kebutuhan.

“Kami tidak ingin ada ketidakseimbangan dalam pengangkutan. Jika hari ini sampah melimpah, lalu kami kerahkan banyak armada, tapi ternyata sampah yang diangkut sedikit, itu akan membuang sumber daya,” jelasnya.

Di sisi lain, tingginya curah hujan yang menyebabkan banjir di berbagai titik di Samarinda juga menambah jenis sampah yang menumpuk, seperti sofa bekas dan kayu.

Barang-barang tersebut seharusnya langsung dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), bukan TPS.

“Biasanya sampah seperti perabotan rumah tangga langsung dibuang ke TPA. Namun, karena banyaknya lokasi terdampak banjir, kami bisa memahami kondisi ini. Kami hanya butuh waktu lebih untuk mengangkutnya,” pungkas Boy.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *