HABARNUSANTARA.COM – Upaya Pemerintah kota (Pemkot) Samarinda untuk mengatasi permasalahan kemiskinan ekstrem. Berdasarkan data terbaru, sebanyak 299 keluarga atau 0,17 persen dari total 1.502 jiwa di Samarinda hidup dalam kondisi kemiskinan ekstrem pada tahun 2024.
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Samarinda, Iswandi, menekankan bahwa pendidikan merupakan solusi utama dalam memutus rantai kemiskinan.
“Saya meyakini yang bisa mengangkat harkat dan martabat seseorang itu adalah pendidikan. Yang bisa memutus rantai kemiskinan itu pendidikan. Nggak ada yang lain lagi. Dari saya kecil, itu yang saya yakini,” Ungkapnya. Senin (24/2/2025).
Lebih lanjut, Iswandi menyebutkan bahwa tanpa pendidikan, seseorang akan kesulitan untuk bertahan hidup dan keluar dari jeratan kemiskinan. Melihat pentingnya peran pendidikan, dirinya menolak jika anggaran sektor pendidikan dipotong atau tidak dijadikan prioritas dalam kebijakan pemerintah.
“Sektor pendidikan harus tetap menjadi fokus utama. Tidak boleh ada pemotongan anggaran di sektor ini. Pendidikan adalah investasi jangka panjang,” Ucap Iswandi.
Politisi dari PDI Perjuangan itu meminta Pemkot Samarinda memberikan akses dan kualitas pendidikan bagi masyarakat. Dengan pendidikan yang lebih baik, diharapkan dapat memberikan peluang bagi warga Samarinda untuk keluar dari kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan mereka di masa depan.
Komentar