Habarnusantara.com, BALIKPAPAN – Kekhawatiran masyarakat Balikpapan atas dugaan penurunan kualitas BBM jenis Pertamax memicu respons tegas dari Komisi II DPRD Kota Balikpapan. Dalam rangka melindungi hak konsumen, Komisi II mendesak PT Pertamina Patra Niaga agar membeberkan hasil uji laboratorium dari sampel BBM yang telah diambil di sejumlah SPBU.
Sekretaris Komisi II DPRD Balikpapan, Taufik Qul Rahman, menegaskan bahwa transparansi terhadap kualitas BBM adalah hal mutlak yang harus dipenuhi oleh Pertamina. Menurutnya, publik berhak mengetahui kebenaran secara objektif, bukan sekadar menerima pernyataan sepihak dari korporasi.
“Ini menyangkut hak publik atas kualitas produk yang dikonsumsi. Kami ingin melihat data objektif, bukan sekadar pernyataan,” ujar Taufik saat ditemui pada Kamis (10/4).
Taufik mengungkapkan, pihaknya telah menyampaikan sejumlah pertanyaan mendalam dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) sebelumnya, yang digelar pada Rabu (9/4). RDP lanjutan dijadwalkan berlangsung pada Senin (14/4), dengan agenda utama mengevaluasi hasil uji laboratorium dari sampel BBM yang dikumpulkan di tiga titik strategis: MT Haryono, pusat kota, dan Karang Jati.
“Kami belum menerima hasilnya secara resmi. Ini penting untuk menjawab keresahan masyarakat, karena menyangkut kendaraan, keselamatan, dan kepercayaan publik terhadap penyedia BBM,” jelasnya.
Komisi II menilai, jika benar terjadi penurunan kualitas BBM, maka hal itu berpotensi merugikan konsumen secara luas. Oleh karena itu, DPRD memiliki tanggung jawab moral dan konstitusional untuk memastikan tidak ada pelanggaran terhadap hak konsumen.
Taufik juga menekankan perlunya akuntabilitas dari pihak Pertamina dalam merespons keluhan masyarakat yang kian meningkat. RDP mendatang juga akan menjadi ajang evaluasi terhadap langkah-langkah konkret yang telah diambil oleh Pertamina sejauh ini.
“Kalau diperlukan, kami siap turun langsung ke lapangan. Tapi harus terukur dan strategis. Tujuannya tetap sama melindungi masyarakat,” tegas Taufik.
Komisi II membuka kemungkinan untuk melakukan inspeksi langsung ke SPBU apabila Pertamina tidak memberikan hasil laboratorium yang valid dan transparan.
Hal ini dinilai penting guna memulihkan kepercayaan publik dan memastikan kualitas BBM sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Komentar