Samarinda – Mengemuka dari Rapat Paripurna ke-41 DPRD Kalimantan Timur, Ketua Komisi III, Veridiana Huraq Wang, mengungkapkan keprihatinan terkait ketidakmerataan pembangunan sarana dan prasarana pendidikan di daerah. Meskipun Ibu Kota Negara (IKN) berada di Kalimantan Timur, Veridiana menyoroti tantangan SDM dalam bersaing akibat ketidaksetaraan fasilitas pendidikan.
“Kita memiliki IKN di Kalimantan Timur, namun bagaimana SDM kita bisa bersaing ketika fasilitas pendidikan tidak merata di seluruh wilayah,” tegas Veridiana dalam pertemuan dengan Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik, pada Rapat Paripurna tersebut. Selasa (14/11/2023)
Veridiana, yang berasal dari fraksi PDI Perjuangan daerah pemilihan Kutai Barat dan Mahakam Ulu, menyoroti minimnya pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, terutama di daerah pedalaman dan pinggiran. Ia menunjukkan bahwa anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBD seharusnya memberikan manfaat yang merata di seluruh Kalimantan Timur.
“Dengan APBD sebesar 20 triliun, seharusnya 4 triliun ada di Dinas Pendidikan. Namun, hari ini masih terdapat sekolah-sekolah dengan sarana dan prasarana yang minim, terutama di daerah pedalaman, pinggiran, dan daerah tertinggal,” ungkapnya.
Veridiana menyerukan kepada Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik untuk mengevaluasi program-program kerja di bidang pendidikan. Ia berharap agar pembangunan sarana dan prasarana pendidikan dapat dilakukan secara proporsional antara daerah perkotaan, pinggiran, dan pedalaman di Kalimantan Timur.
“Penting untuk mengevaluasi kinerja kepala perwakilan dari Dinas Pendidikan di Kabupaten/Kota, terutama untuk Sekolah Menengah yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur,” tambah Veridiana.
Aspirasi yang disampaikan Veridiana menekankan urgensi pendidikan sebagai fondasi Sumber Daya Manusia (SDM) Kalimantan Timur, mempersiapkan mereka untuk bersaing dan menyambut kedatangan IKN.(adv/dprdkaltim)
Komentar