habarnusantara.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, kembali menuai sorotan publik setelah mengatakan akan mempercayakan ‘pengawas bule’ dalam pembangunan Istana Presiden di IKN.
Dikatakan Luhut, kualitas pekerjaan dan bangunan adalah kunci, sehingga dirinya merasa tidak mau jika nantinya kualitas Istana Presiden di IKN tidak baik.
“Kualitas pekerjaan menjadi kunci. Oleh karena itu saya lapor ke presiden, pengawas terpaksa dengan segala hormat pakai bule-bule,” kata Luhut saat rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR di Gedung DPR, Jumat (9/6/2023).
Disebutkan Luhut, penunjukan pengawas bule itu Ia lakukan setelah dirinya mendapat tugas dari Jokowi untuk menjadi Ketua Tim Satuan Tugas Percepatan Investasi IKN.
Menanggapi hal ini, Mantan Sekretaris BUMN Muhammad Said Didu merasa pernyataan Menteri Koordinator Bidang kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan yang sebut SDM Indonesia tak mampu membangun Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sehingga harus mendatangi pengawas asing, merupakan pernyataan yang melemahkan Insinyur dalam negeri sendiri.
“Saya bersaksi bhw pernyataan Bpk Presiden dan MenkoMarinvest bhw SDM kita tdk mampu membangun IKN shg hrs datangkan pengawas asing, saya katakan SEMBRONO dan MELECEHKAN kemampuan para Insinyur Indonesia,” demikian cuitan Said Didu dalam akun Twitter-nya dilansir dari Populis.id, Minggu (18/06/2023).
Sementara itu, sorotan juga datang dari Anggota DPR Komisi V Fraksi Gerindra, Mulyadi. Disebutkannya, dalam pembangunan ibu kota baru sudah seharusnya memaksimalkan tenaga konstruksi lokal. Sehingga dirinya, menyayangkan rencana pemerintah yang akan menggunakan jasa tenaga kerja asing untuk mengawasi proyek di IKN.
“IKN ini menyedot anggaran yang begitu besar, tapi tiba-tiba muncul wacana pekerja asing masuk ke IKN. Ini saya kira miris, kalau kebutuhan non skill harus tenaga kerja asing kan sayang,” tegasnya.
Komentar