oleh

Sebaran Guru Mapel di Kaltim Tidak Merata, Disidkbud Diminta Manfaatkan Dapodik Secara Maksimal

Samarinda – Kalimantan Timur (Kaltim) masih mengalami ketidaksetaraan dalam distribusi guru yang memicu perhatian pemerintah dan legislator.

Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim Rusman Ya’qub menjelaskan bahwa beberapa guru di mata pelajaran tertentu masih kurang.

Selain itu, meski rasio guru trhadap jumlah sekolah mendekati terpenuhinya, ada masalah yang signifikan terkait dengan distribusi guru.

“Sekilas, rasio antara jumlah guru dan sekolah di Kaltim mungkin terlihat cukup seimbang. Namun, permasalahan sebenarnya terletak pada sebaran guru di berbagai mata pelajaran di daerah ini,” ungkapnya, Kamis (02/11/2023).

Ia juga menyatakan bahwa terdapat kecenderungan guru bidang studi berkumpul di pusat kota, sementara sekolah-sekolah di pinggiran seringkali kekurangan guru, terutama untuk mata pelajaran tertentu.

Di sisi lain, beberapa mata pelajaran memiliki kelebihan guru. Situasi ini menciptakan kesinambungan yang signifikan dalam sistem pendidikan di Kaltim.

Dalam upayanya mengatasi masalah ini, Rusman menganjurkan agar setiap satuan pendidikan di Kaltim memanfaatkan sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik) secara maksimal.

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa informasi mengenai kebutuhan guru dan distribusi mereka di sekolah-sekolah dapat dicatat dengan baik.

“Setiap satuan pendidikan harus memberikan data yang akurat dan realistis melalui aplikasi Dapodik, terutama dalam hal kebutuhan guru. Hal ini sangat penting agar pembentukan guru dapat didasarkan pada klasifikasi dan kebutuhan yang sesungguhnya,” jelas Rusman.

Masalah ketidaksetaraan dalam distribusi guru di Kalimantan Timur menjadi sorotan penting yang perlu mendapat perhatian serius.

Tindakan untuk mengatasi permasalahan ini diharapkan akan meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah ini.(adv/dprdkaltim)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *