oleh

Tiket Pesawat Balikpapan Mahal Dan Sulit?

Habarnusantara.com – Harga tiket pesawat terpantau naik. Beberapa maskapai dengan rute ramai menaikkan tiketnya pasca Lebaran 2024 ini. Beberapa orang yang sulit mendapatkan tiket pesawat menuju Bandara APT Pranoto, Samarinda, maupun Bandara SAMS Sepinggan, Balikpapan. (https://www.prokal.co/kalimantan-timur/1774609982/sulit-dapat-tiket-pesawat-ke-kaltim-terjebak-di-jakarta?page=1)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno buka suara ihwal mahalnya tiket pesawat ke Balikpapan, Kalimantan Timur. Sejumlah maskapai seperti Garuda Indonesia hingga Lion Air berencana tambah penerbangan.
Mantan Wakil Gubernur Jakarta itu menyampaikan, selain mahal, tiket pesawat ke Balikpapan sangat sulit didapat.

Merujuk salah satu aplikasi online travel agent (OTA), harga tiket pesawat rute Jakarta-Balikpapan dipatok pada kisaran Rp1,36 juta hingga Rp2,05 juta per penumpang sekali jalan.
“Bukan hanya mahal, tidak ada tiketnya,” kata Sandi saat ditemui Kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Senin (13/5/2024). (https://ekonomi.bisnis.com/read/20240513/12/1765067/tiket-pesawat-ke-balikpapan-mahal-penerbangan-dan-kapal-bakal-ditambah)

Oleh karena itu, Menparekraf Sandiaga Uno menegaskan jika kenaikan ini bukan karena harga avtur yang naik, melainkan karena kurangnya jumlah pesawat sehingga ia mengharapkan agar jumlah pesawat diperbanyak. (Bisnis, 7/2/2024).

Meskipun banyak masyarakat menyatakan keberatan dengan kenaikan harga tiket, pihak Kemenhub menyampaikan bahwa kenaikan itu masih sesuai tarif batas atas (TBA) yang ditentukan. (Katadata, 19/3/2024).

  • Penyebab Harga Tiket Pesawat Naik

Masalah kenaikan harga tiket pesawat tidak hanya terjadi saat jelang Lebaran. Seluruh dunia mengeluh karena merasakan hal serupa. Kenaikan tiket pesawat ini merupakan akibat dari tingginya inflasi beberapa waktu terakhir. Inflasi ini menyebabkan pihak karyawan, seperti pilot, kabin, hingga pekerja bandara, menuntut kenaikan gaji. Mereka membutuhkan pemasukan yang lebih agar dapat menyesuaikan pengeluaran yang kian membengkak saat ini. Selain itu, naiknya biaya operasional di bandara juga disinyalir menjadi penyebab kenaikan tiket pesawat. (Kompas, 21/2/2024).

Penyebab kenaikan ini tidak lepas dari prinsip ekonomi yang sedang diterapkan saat ini. Ketika penyediaan layanan jasa dilepaskan agar sesuai dengan pasar, setiap harga akan langsung ditentukan juga oleh pasar. Prinsip ekonomi harga akan naik jika permintaan bertambah, padahal penawaran tidak bisa mengimbangi permintaan. Dalam kasus ini, pihak maskapai sudah menyediakan kursi tambahan, tetapi permintaan juga makin meningkat. Inilah alasan untuk meningkatkan harga tiket.

Sebelum Lebaran Haji atau menjelang hari raya apa pun, pihak maskapai selalu menaikkan harga tiket. Ini adalah cara pikir dalam bisnis. Demi mencapai keuntungan besar, pihak maskapai seperti perlu memanfaatkan momen tertentu yang para penumpang mau tidak mau berani membayar. Inilah jadinya jika transportasi diberikan kepada pihak swasta. Negara tidak bisa berbuat apa-apa jika swasta menaikkan harga tiket pesawat. Kalaupun ada, negara sebatas mengeluarkan regulasi.

Kasus inflasi yang ada saat ini juga akibat penerapan sistem ekonomi kapitalisme. Penggunaan riba yang makin tinggi menyebabkan inflasi di seluruh negara. Riba atau suku bunga adalah jantung dari ekonomi kapitalisme. Saat ini seluruh dunia menerapkan sistem ini, maka ribanya juga diambil.

Inflasi ini secara langsung menyebabkan harga seluruh kebutuhan naik, membuat setiap orang membutuhkan pemasukan yang meningkat agar bisa mengimbangi pengeluarannya. Jadi, agar maskapai itu dapat terus menghidupi pegawainya dan juga tetap bisa mendapatkan untung besar, kenaikan harga tiket pesawat dianggap sebagai solusi terbaik.

  • Akibat Penerapan Ekonomi Kapitalisme

Kondisi ini menyulitkan masyarakat yang membutuhkan moda transportasi udara. Harga-harga diserahkan pada pasar. Bahkan, demi mendapat keuntungan yang lebih, pihak maskapai berani menaikkan harga, padahal harga tiket yang ada sebelum Lebaran termasuk tinggi.

Inilah akibat penerapan ekonomi kapitalisme, aturan yang lahir dari ideologi kapitalisme. Bagi ideologi ini, prinsip kebahagiaan adalah dengan mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Apa pun bisa dilakukan, yang penting bisa meningkatkan materi.

Landasan yang melahirkan prinsip seperti itu adalah sekularisme. Sebuah pemahaman yang memisahkan antara agama dan kehidupan. Manusia dalam beraktivitas tidak perlu menjadikan agama sebagai panutan, cukup memakai aturan manusia. Hasilnya, semua sesuai padangan manusia. Akhirnya, terjadi inflasi dan tidak bisa mengatasinya.

Tampak bahwa negara gagal mewujudkan transportasi murah bagi rakyat. Dengan naiknya harga tiket pesawat ini, membuat masyarakat mengeluarkan biaya lebih, padahal semua harga kebutuhan sedang naik. Kondisi ini menyulitkan masyarakat. Perlu merogoh kocek lebih dalam agar dapat memanfaatkan transportasi udara yang cepat.

Inilah peran negara dalam kapitalisme. Negara hanya sebagai pembuat regulasi. Mereka membuat aturan saja, sedangkan semuanya diserahkan pada pihak swasta. Namanya swasta, tujuannya jelas mencari untung. Tidak akan peduli apakah masyarakat sulit membeli tiket atau tidak. Bagi mereka, siapa pun yang bisa membayar, ialah yang akan dilayani.

  • Transportasi dalam Islam

Transportasi merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat. Islam sangat memperhatikan masalah ini. Islam memandang bahwa tugas seorang pemimpin adalah mengurusi kebutuhan rakyat. Prinsip negara adalah wajib menyediakan transportasi yang murah, mudah, cepat, dan aman.

Negara wajib mengatur dan menyediakan layanan tersebut. Segala pembiayaan transportasi akan diambil dari kas negara (baitulmal). Negara akan mendapatkan kas dari pengelolaan SDA dan beberapa pemasukan lain, seperti jizyah, fai, kharaj, ganimah, dan lainnya. Semua itu dapat dipakai negara untuk memberikan layanan yang terbaik.

Tujuan utama pengadaan transportasi dalam Islam adalah melayani masyarakat, bukan sekadar mencari keuntungan. Kalaupun harus membayar, masyarakat tidak akan merasa mahal.

Sistem ekonomi Islam mengharamkan riba sehingga membuat ekonomi dunia akan stabil. Tidak ada alasan inflasi untuk menaikkan harga tiket pesawat sehingga masyarakat tetap bisa mendapatkan transportasi murah, mudah, berkualitas, cepat, dan aman.

Maka, hanya sistem Islam yang dapat menyediakan transportasi yang dibutuhkan masyarakat dengan aturan Islam yang lengkap dan sempurna. Negara mampu mengendalikan ekonomi sehingga tidak akan terjadi inflasi. Hanya sistem Islam yang dapat mewujudkan transportasi yang ideal. Wallahualam.(*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *