HABARNUSANTARA, SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) berencana membangun satu Sekolah Menengah Atas (SMA) baru serta meningkatkan fasilitas di SMK Negeri 5 Balikpapan.
Langkah ini dilakukan untuk menjawab tantangan ketimpangan akses pendidikan di Kota Balikpapan yang terus menjadi perhatian publik.
Anggota DPRD Kaltim, H Baba, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif tersebut.
Menurutnya, keterbatasan daya tampung sekolah negeri menjadi persoalan utama setiap tahun ajaran baru, khususnya saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
“Ini langkah cerdas dan sangat diperlukan. Dengan membangun SMA baru dan memperluas fasilitas SMK Negeri 5, kita memperbesar peluang anak-anak Balikpapan memperoleh pendidikan yang layak dan merata,” katanya pada Senn (16/6/2025).
Ia juga menjelaskan bahwa SMK Negeri 5 Balikpapan saat ini memiliki lahan seluas 16 hektare—potensi besar yang belum sepenuhnya dimanfaatkan.
Baba menilai area tersebut bisa digunakan untuk menambah ruang kelas atau bahkan mendirikan sekolah baru di dalam kompleks yang sama.
“Dengan luas lahan seperti itu, kita bisa menambah rombel (rombongan belajar), atau bahkan membangun unit pendidikan baru bila diperlukan,” ujarnya.
Keterbatasan rombel sendiri menjadi tantangan utama pelaksanaan PPDB, terlebih karena aturan dari Kemendikbudristek yang membatasi jumlah siswa dalam satu kelas maksimal 36 orang.
Meski kebijakan ini bertujuan menjaga mutu pembelajaran, Baba menilai perlu ada penyesuaian daya tampung agar akses pendidikan tetap terbuka luas.
Data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim menunjukkan bahwa saat ini sekolah negeri tingkat SMA dan SMK di Balikpapan hanya mampu menampung sekitar 51 persen lulusan SMP.
Dampaknya, hampir setengah dari lulusan terpaksa melanjutkan pendidikan di sekolah swasta yang belum tentu terjangkau secara finansial.
Menutup pernyataannya, Baba menekankan pentingnya komitmen bersama dalam mendorong pemerataan sarana pendidikan.
“Tujuan kami jelas, semua siswa harus punya kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas. Ketimpangan seperti sekarang tidak boleh terus berlanjut,” tegasnya.









Komentar