HABARNUSANTARA.COM – Upaya Pemerintah kota (Pemkot) Samarinda dalam melakukan pengelolaan sampah terus diperkuat dengan mendorong pemilahan sampah sejak dari sumbernya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Samarinda, Helmi Abdullah, menekankan persoalan sampah tidak bisa diselesaikan hanya dengan pembuangan dan pengangkutan saja.
Ia menilai perlu diterapkan pemilahan dan daur ulang secara menyeluruh, agar sampah tidak hanya menjadi limbah, tetapi juga dapat memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat.
“Sampah rumah tangga, perhotelan, warung, dan industri kecil masih mendominasi jumlah limbah di Samarinda. Kalau dipilah dan dikelola dengan baik, sampah ini dapat diolah menjadi barang yang lebih bernilai,” ujar Helmi, Selasa (4/3/2025).
Helmi menjelaskan, sampah organik dapat diubah menjadi pupuk kompos atau pakan ternak, sementara sampah non-organik seperti plastik dan kertas bisa dimanfaatkan untuk kerajinan tangan. Dengan adanya program pemilahan sampah, diharapkan volume sampah yang masuk ke TPA dapat berkurang secara signifikan.
Selain itu, Pemkot Samarinda telah menetapkan aturan mengenai jam pembuangan sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS), yaitu maksimal pukul 06.00 WITA setiap harinya. Namun, kedisiplinan warga dalam membuang sampah sesuai waktu yang ditentukan masih menjadi tantangan.
“Banyak warga yang masih membuang sampah di luar jam yang sudah diatur. Akibatnya, TPS kembali dipenuhi sampah setelah diangkut oleh petugas,” kata Helmi.
Masalah lainnya adalah penolakan warga terhadap pembangunan TPS di beberapa wilayah. Warga khawatir keberadaan TPS akan mengganggu kenyamanan lingkungan, meskipun TPS sangat diperlukan untuk pengelolaan sampah yang lebih baik.
Sebagai solusi, Pemkot Samarinda mengintensifkan edukasi dan sosialisasi terkait pemilahan sampah dan disiplin waktu pembuangan. Partisipasi masyarakat dalam program ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pengelolaan sampah dan menciptakan peluang usaha berbasis daur ulang.
Pemkot juga menggandeng sektor swasta dan komunitas peduli lingkungan untuk mengembangkan industri daur ulang secara berkelanjutan.
Komentar