oleh

DPRD Samarinda Soroti Penurunan Debit Air Sungai dan Dampaknya Terhadap Kekeringan

HABARNUSANTARA.COM – Komisi III DPRD Samarinda memberikan perhatian khusus terkait penurunan debit air sungai di bagian hulu Daerah Aliran Sungai (DAS). Pasalnya, kondisi seperti ini mampu memicu kekeringan berkepanjangan jika tak diselesaikan.

Menanggapi hal tersebut, anggota komisi III DPRD Samarinda, Abdul Rohim, menyampaikan bahwa kawasan di sekitar hulu sungai yang masih berupa rawa atau hutan berfungsi sebagai penyimpan air alami.

Namun, dirinya menyoroti semakin banyaknya lahan di sekitar hulu sungai yang telah dikavling, dibangun, dan ditimbun, yang mengurangi daya serap alami tanah.

“Saat hujan deras, risiko banjir meningkat karena air tidak bisa terserap dengan baik. Sebaliknya, ketika musim kemarau, pasokan air menurun drastis,” ujar Abdul Rohim, Kamis (27/2/2025).

Rohim pun meminta agar Pemerintah kota (Pemkot) Samarinda, bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta dinas terkait bisa mengevaluasi kembali rencana normalisasi dan pengelolaan bantaran sungai.

Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu berharap hal ini mampu membantu menyeimbangkan kondisi sungai, sehingga tidak hanya mengurangi risiko banjir saat hujan deras, tetapi juga mencegah kekeringan di musim kemarau.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *