oleh

Halili Adinegara Dorong Kolaborasi Atasi Banjir di Wonorejo Lewat Reses Bersama Warga

Habarnusantara.com, Balikpapan – Anggota DPRD Kota Balikpapan Dapil Balikpapan Utara, Halili Adinegara, menggelar Reses masa sidang II tahun 2024/2025 di kediamannya di RT 51, Kelurahan Gunung Samarinda, Wonorejo, Selasa, 22 April 2025.

Sekitar 200 warga hadir menyampaikan aspirasi, dengan permasalahan banjir menjadi keluhan utama yang mengemuka.

Meski berbagai infrastruktur penunjang seperti semenisasi, penerangan, dan kebersihan sudah cukup memadai, namun banjir yang kerap melanda wilayah RT 51, RT 34, dan RT 56 sejak tahun 2000 masih menyisakan pekerjaan rumah besar.

“Penanganan banjir ini saya fokuskan karena dampaknya semakin meluas, bukan hanya di jalan-jalan utama, tapi juga sudah merambah ke rumah-rumah warga,” ujar Halili yang berasal dari Fraksi PKB.

Untuk memperkuat respons konkret, Halili turut menghadirkan Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PU Balikpapan, Jen Supriyanto, dalam forum tersebut. Ia menjelaskan bahwa salah satu kendala utama adalah keterbatasan akses karena beberapa lahan berada di bawah kepemilikan pribadi.

“Kami berharap para pemilik lahan bisa membuka hati. Ini demi kepentingan bersama. Kalau akses bisa diberikan, RT 34, 51, dan 56 bisa bebas dari banjir karena itu titik kritisnya,” jelasnya.

Lahan yang dimaksud berada di sekitar usaha cuci mobil yang strategis untuk dijadikan jalur drainase menuju Jembatan Kuning dan Sungai Ampal.

Sebagai alternatif, Halili juga menyampaikan rencana pembangunan sodetan sepanjang 300-400 meter yang akan melintasi RT 35 dan RT 34, dengan titik awal dari Pos Kamling RT 51.

“Kalau warga RT 35 menyetujui, pengerjaan sodetan ini bisa segera dimulai. Anggarannya tidak terlalu besar, berkisar Rp7 hingga Rp8 miliar. Tapi hasilnya bisa signifikan untuk mengurangi genangan,” jelasnya.

Ia menekankan pentingnya kerja sama semua pihak, khususnya pemilik lahan dan warga yang tinggal di wilayah lintasan drainase, agar solusi yang dirancang bisa segera terealisasi dan memberikan dampak nyata.

“Ini bukan pekerjaan satu pihak. Harus ada kolaborasi antara pemerintah, warga, dan pemilik lahan untuk mewujudkan lingkungan yang aman dari banjir,” pungkasnya. (ADV)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *