Habarnusantara.com, BALIKPAPAN – Menjelang bulan suci Ramadan, anggota DPRD Balikpapan, Ari Sanda, mengajak generasi muda untuk mengisi waktu dengan kegiatan yang lebih bermanfaat. Imbauan ini disampaikan sebagai respons terhadap fenomena trek-trekan dan perang sarung yang kerap terjadi di berbagai daerah, termasuk Balikpapan, saat Ramadan tiba.
Ari Sanda menekankan bahwa selain mengganggu ketertiban umum, aksi trek-trekan di jalan raya berisiko tinggi terhadap keselamatan, baik bagi pelaku maupun pengguna jalan lainnya.
Oleh karena itu, ia mengingatkan pentingnya kesadaran dari masyarakat, terutama para orang tua, dalam mengawasi anak-anak mereka.
“Kami mengimbau anak-anak muda untuk selalu tertib, terutama dalam berlalu lintas. Trek-trekan bukan hanya melanggar aturan, tetapi juga membahayakan diri sendiri dan orang lain,” kata Ari Sanda kepada wartawan, Senin (3/3/2025).
Selain trek-trekan, perang sarung juga menjadi sorotan. Meski awalnya dianggap sebagai permainan tradisional, perang sarung sering kali berkembang menjadi aksi yang lebih agresif dan berpotensi menimbulkan bentrokan fisik. Bahkan, di beberapa kasus, perang sarung telah berubah menjadi aksi tawuran yang melibatkan banyak remaja dan menimbulkan korban luka-luka.
Untuk mencegah hal tersebut, Ari Sanda menegaskan pentingnya peran keluarga, terutama orang tua, dalam mengawasi aktivitas anak-anak mereka, khususnya pada malam hari.
Ia meminta agar orang tua lebih proaktif dalam memastikan anak-anak mereka berada di rumah pada waktu yang sudah ditentukan.
“Sejak pukul 22.00 Wita, orang tua harus memastikan anak-anaknya ada di rumah. Jika belum pulang, segera dicari dan diawasi. Jangan sampai mereka terlibat dalam kegiatan yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ari Sanda berharap Ramadan kali ini bisa menjadi momentum bagi generasi muda untuk lebih produktif dan berkontribusi positif bagi lingkungan.
Ia mengajak mereka untuk memanfaatkan waktu dengan kegiatan yang lebih bermanfaat, seperti mengikuti kegiatan sosial, meningkatkan ibadah, atau mengembangkan keterampilan yang berguna untuk masa depan mereka.
“Mari jadikan Ramadan sebagai waktu untuk hal-hal yang lebih positif, demi kebaikan bersama. Dengan mengisi bulan suci ini dengan aktivitas yang lebih bermanfaat, kita tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga membangun karakter generasi muda yang lebih baik,” tutupnya.
Ajakan ini sejalan dengan upaya pemerintah dan aparat keamanan dalam menciptakan suasana Ramadan yang kondusif, aman, dan penuh dengan nilai-nilai kebaikan.
Dengan kerja sama antara masyarakat, orang tua, dan pihak berwenang, diharapkan tren negatif seperti trek-trekan dan perang sarung dapat diminimalisir, sehingga Ramadan dapat menjadi bulan yang penuh kedamaian dan keberkahan bagi semua pihak.
Komentar